Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur prihatin terhadap wabah virus Corona atau COVID-19 yang terus bertambah jumlah korbannya, baik di seluruh dunia maupun Indonesia.
Karena itu, organisasi perusahaan media siber ini konsen dengan nasib para pekerja media dan jurnalis yang tetap harus melakukan tugas liputan di lapangan. Sebab, di tengah upaya pemerintah untuk menyosialisasikan bekerja dari rumah atau work from home, para jurnalis tak bisa tinggal diam di rumah.
“Ini sudah seperti situasi perang. Dan yang berada di garda depan bukan hanya tenaga medis dan paramedis, namun juga para jurnalis,” kata Ketua AMSI Jatim Arief Rahman di Surabaya, Senin (23/03/2020).
Menurutnya, dalam kondisi ini wartawan atau jurnalis menjadi ujung tombak penyampai informasi akurat pada publik. Berita dan informasi terkait penyebaran virus Corona ini harus tersampaikan dengan baik pada masyarakat. COVID-19 ini.
“Mereka ini rentan sekali terpapar virus Corona, sedangkan alat pelindung dirinya tidak memadai. Sudah ada contohnya jurnalis yang kemarin sempat mewawancarai dan berinteraksi Menhub dan Wali Kota Bogor, akhirnya ikut menjadi ODP (orang dalam pantauan),” paparnya.
Oleh karena itu, AMSI berinisiatif untuk menggalang dukungan dan bantuan dalam pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, hand sanitizer, serta suplemen kesehatan bagi para wartawan. AMSI Jatim membuka diri untuk menerima bantuan atau sumbangan berupa APD tersebut. Ini mengingat, semakin langka dan susahnya mendapatkan masker maupaun hand sanitizer. Selanjutnya APD nanti akan didistrubusikan kepada para jurnalis media siber di Jawa Timur.
“Kami sangat mendukung social distancing, jaga jarak sosial dan bekerja dari rumah. Tapi bagi jurnalis media, banyak yang tidak punya pilihan, karena harus tetap terjun ke lapangan sebagai pejuang informasi,” pungkas Dwi Eko Lokononto, pengurus Badan Pengawas dan Pertimbangan AMSI Pusat.
sumber : lensaindonesia.com