Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo mengidentifikasi penyebab kekerasan terhadap wartawan karena beberapa penyebab. Salah satunya dari internal sang wartawan itu sendiri.
“Penyebab kekerasan terhadap jurnalis dari faktor internal seperti inkompetensi, memelintir, pelanggaran etik yang serius, kualitas SDM yang tidak sesuai standar perilaku, kecerobohan, percaya diri berlebihan, keberpihakan media dan pemberitaan menjelamg tensi politik,” ujar Yosep di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jumat (5/4/2019).
Sementara dari faktor eksternal, penyebab kekerasan terhadap wartawan dapat dilihat dari ketidak pahaman masyarakat atas tugas-tugas jurnalistik hingga ketidak puasan atas pemberitaan.
“(Masyarakat) tidak paham atas tugas wartawan, kemudian kecewa pada pemberitaan, Kecewa berita framing, menilai wartawan provokator dan generalisasi negatif pada wartawan,” bebernya.
Untuk itu, Dewan Pers memberikan tips agar wartawan dapat menjalankan tugas yang aman dan nyaman tanpa tidak menjadi kekerasan tanpa terjadi kekerasan.
“Tips pertama jangan menantang massa, karena dimanapun massa itu jauh lebih kuat,” kata dia.
Yosep juga mengingatkan pekerjaan wartawan adalah penuh risiko, sebab itu seorang jurnalis harus tahan banting dan mampu menghadapi berbagai yang terjadi di lapangan.
Tips berikutnya, sambung Yosep, seorang jurnalis harus memahami safety journalists. Karena itu, Dewan Pers akan mendorong perusahaan-perusahaan media yang terverifikasi di Dewan Pers untuk melaksanakan pelatihan safety journalists
“Saya dorong perusahan-perusahaan media untuk membuat pelatihan safety Journalists. Kalau membutuhkan lembaga pelatihan safety journalist, maka bisa bisa hubungi kami (Dewan Pers) untuk membantu memberikan (nama-nama) lembaga-lembaga yang dapat memberikan pelatihan tersebut,” ujarnya.