“Siklus ketidakpercayaan disebabkan oleh efek ruang gema di media online yang dinilai hanya memperkuat keyakinan personal dan menolak yang berseberangan.”
Indeks kepercayaan orang Indonesia terhadap institusi pemerintah ternyata begitu tinggi hingga mengalahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media. Naiknya kepercayaan terhadap pemerintah di Indonesia ini juga merupakan anomali dari tren global yang menunjukkan penurunan.
Hal itu terungkap dari hasil survei ke-9 Edelman Trust Barometer. Secara umum, indeks kepercayaan masyarakat Indonesia pada empat instansi yakni pemerintah, bisnis, media, dan LSM naik dari 62 poin pada 2016 naik jadi 68 poin tahun ini.
Secara khusus, survei menunjukan Indeks Kepercayaan terhadap pemerintah Indonesia mencapai 71 poin. Angka itu naik 13 poin ketimbang tahun lalu. Indonesia merupakan satu dari tujuh Negara yang indeks kepercayaannya naik dari 28 negara yang disurvei.
“Hasil studi untuk Indonesia tahun ini menunjukan bahwa model yang diterapkan pemerintah untuk menutup kesenjangan antara kelompok elit dan masyarakat umum, serta memberikan peluang pendapatan yang merata, infrastruktur sosial telah diterima dengan baik,” kata CEO Edelman Indonesia, Raymon Siva di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Menurut Siva, berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah dinilai mampu merebut kepercayaan masyarakat. Indonesia pun masuk kategori negara trusters, atau negara dengan Indeks Kepercayaan di atas 60 poin.
Yang menarik, indeks kepercayaan warga pada pemerintah di Indonesia mengalahkan kepercayaan pada NGO dan media. Menurut hasil survei Edelman, tingkat kepercayaan pada LSM naik 7 poin dari 57 persen ke 64 persen. Begitu juga media yang naik 4 poin dari 63 persen.
“Siklus ketidakpercayaan disebabkan oleh efek ruang gema di media online yang dinilai hanya memperkuat keyakinan personal dan menolak yang berseberangan,” ujar Siva.
Sementara, institusi bisnis meraih kepercayaan tertinggi dari masyarakat dengan indeks mencapai 76 persen. Meski, kredibilitas CEO turun 6 poin menjadi 51 persen. Hal ini dinilai seiring tren penurunan yang juga terjajdi di Negara lain.
“Jelas ini adalah waktunya bagi para CEO untuk turun ke lapangan, berinteraksi langsung, dan transparan dengan karyawan, pelanggan, dan masyarakat,” kata Siva.
Untuk diketahui, Edelman Trust Barometer 2017 dilakukan oleh lembaga riset Edelman Intelligence melalui wawancara daring selama 25 menit. Wawancara berlangsung 13 Oktober sampai 16 Oktober 2016. Riset ini mengambil sampel lebih dari 33 ribu responden berusia di atas 18 tahun yang melek informasi di 28 negara.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong pun menyatakan sambutannya. Menurutnya, budaya keterbukaan Presiden Joko Widodo berpengaruh besar terhadap kenaikan indeks kepercayaan masyarakat.
“Fakta bahwa Presiden Joko Widodo selalu bicara terbuka mengenai kondisi negara kita, baik baik ataupun buruk dengan terus terang, ini yang diapresiasi,” katanya.
(Sumber: www.katadata.co.id/Muh. Firman/8/2/2017)