Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengimbau masyarakat agar membaca berita dari sumber yang dipercaya khususnya terkait aksi 22 Mei. Hal ini menanggapi merebaknya informasi baik yang terkonfirmasi kebenarannya, yang belum terkonfirmasi, maupun yang hoaks belaka, sesudah pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.
“Ketika ragu apakah sebuah berita benar atau tidak, hoaks atau bukan, kembalilah kepada sumber berita yang bisa dipercaya yaitu media massa,” ujar Ketua Umum AMSI, Wens Manggut, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (22/5).
Wens menegaskan media massa, termasuk yang bergabung dalam AMSI, tidak saja memiliki wartawan yang profesional dalam menulis berita, tapi juga memiliki standard dan prosedur yang baku dalam menelusuri kebenaran sebuah informasi sebelum dipublikasikan.
AMSI juga mengimbau kepada media massa, agar disiplin dalam melakukan verifikasi sebelum mempublikasi informasi yang beredar. “Jangan ikut menyebarkan informasi yang diragukan kebenarannya, hoaks, dan bersama publik ikut menjaga keadaban bersama.”
Seperti diketahui, salah satu hoaks yang beredar mengenai aksi 22 Mei mengenai Brimob dengan kewarganegaraan asing. Kepolisian telah membantah hoaks yang telah luas menyebar di media sosial tersebut.
sumber : merdeka.com