Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menuntaskan rapat kerja nasional (rakernas) selama dua hari, Sabtu (3/2/2019), dengan merumuskan banyak program kerja penting yang akan segera dilaksanakan oleh seluruh anggotanya di berbagai wilayah di Indonesia.
“Salah satu pesan penting yang muncul adalah AMSI berdiri untuk menguatkan jurnalisme digital yang berkualitas dan kita juga ingin memastikan teman-teman pengelola media digital lokal di berbagai daerah di Indonesia mendapat penguatan kapasitas melaui program-program AMSI,” kata Sekretaris Jenderal AMSI Wahyu Dhyatmika usai rakernas di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Menurut Wahyu, rakernas juga membahas sejumlah prosedur baku untuk menjaga profesionalisme organisasi yang menaungi media-media siber terkemuka di Indonesia itu.
“Pedoman standar operasional ini menentukan misalnya bagaimana kita memilih wakil AMSI jika ada undangan untuk berbicara di forum eksternal, bagaimana kita memilih mitra dalam kerjasama penggalian sponsor, misalnya,” kata Wahyu, yang juga pemimpin redaksi Tempo.co.
“Jadi semua prosedur-prosedur standar ini membuat pengelolaan organisasi menjadi lebih prudent dan lebih berdasaran kesepakatan bersama.”
Program penguatan jurnalisme digital salah satunya dengan memaksimalkan peran AMSI sebagai lembaga verifikasi fakta di masyakarat, di tengah maraknya hoax atau berita bohong yang beredar luas di media sosial.
“Divisi pendidikan misalnya, muncul program untuk menguatkan fitur-fitur periksa fakta atau cek fakta. Saya pikir ini penting menjelang pemilu. Media digital memainkan peran untuk memastikan tidak ada hoax, tidak ada disinformasi yang bisa merusak suasana menjelang pemilu,” kata Wahyu.
“Ke depan hasil rapat kerja ini akan di-follow up oleh rekan-rekan AMSI di wilayah-wilayah. Kita punya 16 wilayah di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Selain membahas program kerja, rakernas ini juga menggelar diskusi mengenai industri digital dan peran media yang menghadirkan sejumlah pakar dan pemilik media massa, Jumat (1/3/2019) kemarin.
Rakernas dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
sumber : beritasatu.com