Pertumbuhan berita hoaks di media sosial berlari cepat jika dibandingkan dengan tumbuhnya media online. Fenomena ini sangat berbahaya untuk dunia informasi bagi masyarakat.
“Maka dari itu lahirnya AMSI (Asosiasi Media Cyber Indonesia) salah satunya difokuskan dalam pemberantasan berita yang tidak ada penanggung jawabnya itu (hoaks –red),” kata Ketua AMSI Sumatera Selatan (Sumsel) Sidratul Muntaha dalam acara pembukaan Rakerwil dan Seminar Nasional serta Workshop Cek Fakta di Roca Caffe and Resto Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Kamis (22/8/2019).
Dikatakannya, tujuan AMSI sendiri salah satunya untuk menjernihkan citra media cyber di masyarakat, sehingga di mata publik, dianggap sebagai penyedia pemberitaan dengan konten yang terpercaya.
Sementara itu, Pokja Pengaduan Etik Dewan Pers, Rustam Fahri Mendayun yang menjadi nara sumber Seminar Nasional serta Workshop Cek Fakta mengingatkan agar perusahaan pers merdeka, namun tidak melupakan untuk mensejahterakan orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Mantan wartawan Tempo ini mengatakan, sebagai Ketua Pokja Pengaduan Etik Dewan Pers, diakuinya jika setiap hari pihaknya menerima pengaduan masyarakat terhadap media.
Dari catatannya, dalam sebulan ada 72 media cetak dilaporkan masyarakat, sedangka media cyber 355 pengaduan, dan media penyiaran 20 pengaduan.
sumber : sumselupdate.com