Close Menu
AMSI.OR.IDAMSI.OR.ID
  • Beranda
  • Tentang
    • Sejarah AMSI
    • Visi dan Misi
    • Pengurus
    • Anggota AMSI
    • AMSI Crisis Center
    • Isu Strategis
    • Pendiri
    • Staf
  • AD/ART
    • Anggaran Dasar AMSI 2023
    • Pandun Bisnis dan Etika Bisnis
    • Peraturan Pengurus
    • Prinsip Dasar Penggunaan Artificial Intelligence
  • Kabar
  • Dokumen
  • Crisis Center
  • Agensi AMSI
  • Trustworthy News
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang Kami
    • Sejarah AMSI
    • Visi dan Misi
    • Isu Strategis
    • Pendiri
  • Pengurus
    • Pengurus
    • Staf
  • Anggota
  • Agenda
  • Program
    • Program Berjalan
    • Program Sebelumnya
Facebook X (Twitter) Instagram
AMSI.OR.IDAMSI.OR.ID
  • Beranda
  • Kabar
    • Berita
    • Kegiatan
    • Press Release
  • Dokumen
    • Organisasi
    • Modul
    • Riset
  • Crisis Center
  • Agensi
  • Trustworthy News Indicators
Daftar
AMSI.OR.IDAMSI.OR.ID
Home»Arsip»Pemerintah Kerap Jadi Bahan Hoaks, Media Punya Peran Penting
Arsip

Pemerintah Kerap Jadi Bahan Hoaks, Media Punya Peran Penting

Redaksi AMSIBy Redaksi AMSI5 Mei 2020Updated:21 Juli 2021
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyebut sekitar 40 persen objek yang kerap menjadi bahan hoaks selama penanganan pandemi Covid-19 ini adalah pemerintah.

Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika mengatakan dari riset Oxford Univeristy dan Reuters membuktikan dari 4.000 konten cek fakta yang diproduksi seluruh dunia sejak Covid-19 terjadi, sekitar 40 persen adalah tentang isu-isu bagaimana pemerintah menangani pandemi Covid-19.

“Bagaimana pemerintah menangani pandemi itu yang kerap menjadi bahan hoaks. Contohnya, presiden akan menghukum seumur hidup kepala daerah yang tidak menyalurkan bansos atau Gubernur Sumut yang diisukan mempersilakan orang datang ke masjid, setelah dicek fakta ternyata tidak benar,” jelasnya saat Webinar Stategic Dialog Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama 100 pemimpin media, Selasa (5/5/2020) malam.

Dia menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut saat ini bukan hanya terjadi pandemi, tetapi juga infodemi yakni wabah misinformasi, banyaknya penyebaran hoaks, atau kabar kibul yang justru semakin meluas setelah wabah terjadi.

“Memang wajar karena virus ini penuh dengan ketidakpastian, ada banyak berbagai informasi berkembang. Lalu masyarakat menciptakan sendiri dan setiap orang tiba-tiba menjadi pakar sehingga menambah kebingungan publik,” ujarnya.

Dalam riset Oxford itu menyebutkan bahwa dari kabar yang beredar, 60 persen merupakan hasil manipulasi dari informasi yang akurat, dan 40 persennya memang fabrikasi murni.

“Lalu dalam penyebaran kabar itu, 20 persen berasal dari opinion maker seperti dari selebriti atau influencer. Meski hanya 20 persen, mereka justru punya pengaruh karena followernya banyak sehingga dampaknya bisa 70 persen,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Wahyu, jurnalis punya peran kunci bagaimana bisa bersama-sama mengatasi penyebaran misinformasi.

“Ini juga sudah disampaikan Sekjen PBB dalam World Press Freedom Day 2 hari lalu bahwa jurnalisme justru lebih diperlukan terlebih di era wabah. Peran media dalam menyebarluarkan informasi yang akurat sangat penting dan sangat dinanti publik,” paparnya.

Wahyu menambahkan saat ini adalah kesempatan dalam bersinergi antara jurnalis dan pemerintah yang diharapkan ada transparansi pemerintah dalam menyampaikan data dan fakta.

AMSI sudah mengisiasi platform cekfakta.com yakni platform kolaborasi yang dibuat pada 2018 yang saat itu untuk menyambut pemilu. Sebelumnya ada 22 media, sekarang semua anggota AMSI sudah mendapatkan pelatihan dan fact checking dan verifikasi atas informasi hoaks yang beredar.

“Anggota AMSI juga bekerja sama dengan Facebook untuk membongkar hoaks di Facebook,” kata Wahyu.

sumber : kabar24.bisnis.com

Share. Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp

INFO LAINNYA

Komite Keselamatan Jurnalis: Usut Tuntas Penyekapan dan Penganiayaan Jurnalis Tempo

29 Maret 2021

Presiden Jokowi Akan Membuka Indonesia Digital Conference 2020

13 Desember 2020

AMSI Kembali Menggelar Indonesia Digital Conference 2020

13 Desember 2020

Leave A Reply Cancel Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Info Terbaru

AMSI Gelar Public Hearing on Trustworthy News Indicators di Konferwil ke III AMSI Sulawesi Utara

10 Desember 2023

Diskusi Terbuka AMSI What’s Next After Publisher’s Right: AI For Media

24 November 2023

Pemilu Terancam Hoaks, Lawan dengan Kolaborasi

23 November 2023

Akhiri Seri Pelatihan Cek Fakta di Solo, AMSI Total Sudah Melatih 150 Media

20 November 2023

Pelatihan Cek Fakta 31 Media Kawasan Indonesia Timur, Perlu Perluas Distribusi ke Medsos

15 November 2023

Jelang Pemilu 2024, AMSI Gelar Pelatihan Cek Fakta di Sumbar

8 November 2023
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Beranda
  • Tentang
  • Pengurus
  • Anggota
  • Pendaftaran
© 2023 AMSI.OR.ID | Asosiasi Media Siber Indonesia

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.