Jangan dulu percaya kabar viral yang beredar sebelum mengecek Lambe Hoaks. Bisa jadi kabar yang Anda percaya hanyalah sebuah kabar bohong isapan jempol belaka.
Sebaran hoaks kini semakin masif dan memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Guna mengimbangi dan merebut perhatian masyarakat di media sosial serta meningkatkan kesadaran terhadap hoaks, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengembangkan tayangan Lambe Hoaks.
Lambe Hoaks tampil dengan kreatif dan inovatif untuk ungkap fakta kebenaran dari sebuah berita viral yang beredar di masyarakat.
Lambe Hoaks dengan Miss Lambe Hoaks sebagai tokoh utamanya merupakan sebuah program hasil kolaborasi yang memperbincangkan hal-hal viral di media sosial maupun website yang informasinya tidak bisa dipertanggung jawabkan alias hoaks.
Program Lambe Hoaks ini diproduksi pada hari kerja setiap minggunya dan ditayangkan melalui saluran media utamanya yaitu GPR TV serta saluran Media Sosial Kementerian Kominfo yang lain seperti Youtube, Instagram, Twitter, maupun Facebook.
Lambe Hoaks ini menampilkan informasi-informasi seputar hoaks yang berhasil dikumpulkan selama satu pekan oleh mesin pelacak AIS Kominfo, kemudian ditampilkan oleh Miss Lambe Hoaks sebagai pembawa acara dan ditayangkan di seluruh platform media sosial dan sejumlah stasiun TV.
Berita hoaks tersebut diinformasikan secara berkala kepada masyarakat. Dalam setiap episodenya program ini mengupas fakta di balik Top 10 isu hoaks hasil pencarian Tim Aduan Konten Ditjen Aptika yang beredar dalam sepekan terakhir.
Pada ajang tahunan Anugerah World Summit on the Information Society (WSIS Prizes), program Miss Lambe Hoaks terpilih masuk dalam salah satu nominasi yang yang dipertandingkan, yakni pada Category 17 — Action Lines C10 “Ethical dimensions of the Information Society”, sebagai karya unggulan dari Indonesia pada Kompetisi tersebut.
Sejumlah inisiatif unggulan dari komunitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia berhasil masuk dalam nominasi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2012 itu.
Kini, kompetisi penghargaan bergengsi PBB untuk bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), World Summit on the Information Society WSIS Prizes 2020, telah dibuka kembali dan saat ini sudah masuk tahap online voting. Ada 8 (delapan) project (karya/inisiatif) Indonesia masuk nominasi.
Daftar Nominasi Indonesia pada ajang WSIS PRIZES 2020:
Category 1 – AL C1. The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development. IoT Makers Creation 2019 – Kementerian Kominfo.
Category 3 — AL C3. Access to information and knowledge. City Wide Mapping for Disaster Management Project – BNPB dan Humanitarian OpenStreetMap Team Indonesia.
Category 4 — AL C4. Capacity building. Siberkreasi (Indonesia’s National Movement for Digital Literacy) – Siberkreasi.
Category 5 — AL C5. Building confidence and security in use of ICTs. TAKE BACK OUR PRIVACY (privasi.id) – ICT Watch.
Category 16 — AL C9. Media. ICT Literacy Talkshow Suara Madiun – RTIK Madiun.
Category 17 — AL C10. Ethical dimensions of the Information Society:
#AgenDamai: A Collaborative Digital Campaign – CfDS.
Anti Hoax Public Campaign – Mafindo.
Miss Lambe Hoax – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengajak seluruh netizen Indonesia untuk melakukan one man one vote secara online dengan batas waktu hingga 24 Januari 2020 melalui website WSIS https://www.itu.int lalu pilih opsi “vote”.
Nantinya, 5 (lima) dari 20 project per kategori yang mendapatkan suara terbanyak dari berbagai penjuru dunia, dinobatkan sebagai Champion (2nd Best).
Kemudian, dari 5 (lima) project tersebut dipilih 1 (satu) oleh para pakar PBB sebagai Winner (Juara Pertama)
sumber : pikiran-rakyat.com