Mahasiswa sebagai komponen generasi muda atau saat ini dikenal dengan sebutan generasi millenial, sering kali menjadi sasaran dan obyek berbagai hal yang berimplikasi negatif. Pasalnya, sebagian besar generasi ini dinilai cenderung lebih mudah terpengaruh banyak hal dari luar.
Terlebih di era digitalisasi seperti saat ini atau era 4.0, dimana generasi millenial-lah yang paling banyak memiliki peran. Sehingga berbagai informasi menjadi lebih cepat mereka cari dan terima.
Bertolak dari hal itu, Lembaga Dakwah Kampus Jamaah Shalahuddin Universitas Palangka Raya (LDK-JS UPR) menggelar seminar akbar dengan tema Pembentukan Karakter Keagamaan Mahasiswa Muslim di Era 4.0 dan Peran Generasi Milenial dalam Mencegah Radikalisme dan Penyebaran Hoax di Era 4.0.
Seminar yang dilaksanakan 26 Desember 2019 lalu di Aula Palangka UPR itu diikuti sekitar 200-an orang mahasiswa se Kota Palangka Raya dan dosen Pendidikan Agama Islam di lingkungan UPR.
“Melalui seminar itu diharapkan mahasiswa dapat lebih bisa melahirkan hal-hal yang positif dan bisa menata nilai-nilai sosial yang selama ini ada di tengah masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi millenial jangan sampai dicap sebagai generasi penyubur berita bohong atau hoax di era revolusi industri 4.0,” kata panitia seminar, Ahmad Irfan melalui rilisnya kepada kaltengpos.co.
Ditambahkan Irfan, seminar akbar tersebut merupakan kerjasama LDK-JS UPR dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
“LDK-JS UPR merupakan salah satu organisasi keagamaan mahasiswa yang mendapat dana bantuan pemberdayaan organisasi keagamaan mahasiswa pada perguruan tinggi umum dari Kementerian Agama RI,” ujarnya.
Sementara dosen PAI UPR, Nuraliah Ali mengatakan, materi yang disampaikan dalam seminar tersebut diharapkan bisa menjadi bekal dan wawasan mahasiswa akan paham dan pola penyebaran hoax dan radikalisme.
“Mahasiswa sebagai digital native yang rentan terpapar paham radikalisme dan isu-isu propokatif. Dengan adanya pemahaman tersebut dan mindset Rahmatan lil Alamin diharapkan mahasiswa dapat memiliki karakter yang kuat sehingga mampu mengambil peran sebagai agent of change di kampus mereka masing-masing,” ujarnya.
Acara yang dimeriahkan dengan penampilan seni Madihin itu menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Dosen PAI UPR, Dr Syamhudian Noor, dan Dosen IAIN Palangka Raya, Dr Ahmad Dakhoir.
sumber : kaltengpos.co