Konvergensi media nantinya akan memaksa sumber daya manusia (SDM) jurnalistik bekerja lebih kreatif dan efesien. Self reporting atau lebih dikenal dengan reporter VJ, jadi trend penyajian berita di era digital.
Jika kita akrab dengan netizen journalism yang kerap dilakukan beberapa pengguna internet untuk melaporkan acara atau kejadian di sekitar, saat ini self reporting mulai menjamur dan mendominasi pasar media massa.
Dikatakan Machroni Kusuma, anggota Departemen Dana dan Usaha Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), self reporting jadi opsi untuk menyampaikan berita lebih efektif dan efisien.
“Misal jika ada kejadian di gunung, kemudian harus cepat meliput, akan memakan banyak waktu jika menugaskan reporter, cameramen kemudian driver untuk terjun ke lokasi,” kata editor Indigo Production itu usai memberikan materi di forum internal anggota AMSI Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (30/3/2019) lalu.
“Akan lebih mudah jika menurunkan satu reporter yang sudah bisa self reporting, karena satu handphone saja sudah bisa digunakan untuk mengambil gambar atau video, mengeditnya dan juga mengunggah hasil reportase tersebut,” ujarnya melanjutkan.
Saat disinggung soal kualitas self reporting, pengurus pusat AMSI ini menegaskan, meskipun terkesan mudah melakukannya namun kualitas berita juga harus bisa dipertanggung jawabkan dan tidak boleh terlepas dari kaidah jurnalisme yang ada. (rr, hd)