Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut mengatakan, dalam mengatasi hoaks, sudah saatnya pemerintah mulai memikirkan sisi pencegahan daripada literasi-literasi karena hal itu sangat penting.
Dengan karakter masyarakat saat ini yang lebih suka share yang lebih menyenangkan dirinya dengan adrenalin tinggi ketimbang sesuatu yang benar. Kemudian hoaks ini juga sering kali tidak ada kaitannya dengan konstelasi politik seperti di Amerika Serikat (AS).
“Jangan-jangan di kita juga seperti itu. Saya sering lihat di mesin berbagi video kelihatannya bukan dibikin oleh pendukung si A atau B, tapi hanya mencari keuntungan. Ini harus ditindak tegas karena hoaks menghancurkan peradaban bangsa,” kata Wens dalam dialog khusus di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).
Termasuk hoaks juga dapat menimbulkan sikap apatis dari sebagian milenial untuk golput (golongan putih). Fenomena ini dilihat sejarahnya adalah protes dari bagian sistem pada saat itu yakni Orde Baru.
Dulu, kalau masyarakat memilih artinya melegalkan sistem saat itu dan menjadi sangat relevan sebagai bagian dari protes terhadap sistem.
“Nah sekarang apa yang mau diprotes, sistem saat ini sudah terbuka dan melibatkan masyarakat dalam menentukan sesuatu. Kita mau protes soal trotoar terlalu kecil cukup status ramai-ramai di media sosial, wali kotanya akan melihat dan langsung merespons, memperbaikinya,” kata Wens.
Sekarang menurutnya, teknologi memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam mengatur jalannya kekuasaan dan pemerintah juga sudah memaksimalkan kekuatan teknologi sebagai jalan untuk melibatkan masyarakat dalam mengelola proses sesuatu.
“Jadi sangat-sangat clear sebenarnya, mau pilih A atau B sebaiknya jangan golput. Kalau mau terlibat dalam mengelola atau mengatur yang tadi-tadi itu,” katanya.
Masih menurut Kak Wens sapaan akrabnya, kalau golput karena tanpa alasan yang kuat maka sudah bukan lagi zamannya.
“Saya kira sudah enggak zamannya ya, karena enggak punya alasan lagi,” ucapnya.
Kemudian lanjutnya dari sisi tujuan bahwa politik itu mengatur kehidupan kita bersama. Kalau kita mengeluh soal listrik sering mati ada instrumen politik yang bekerja di belakang setrum itu.
“Ada proses politik dalam pasokan listrik dan lain sebagainya. Maka sekali lagi golput itu saat ini udah enggak zamannya,” tuturnya.
sumber : okezone.com