Disrupsi teknologi membawa dampak pada wajah industri media massa di seluruh dunia. Terlebih, kebiasaan konsumen millennial juga begitu dinamis mengonsumsi informasi melalui teknologi sekarang ini.
Untuk bisa menarik konsumen millennial, media bukan hanya butuh inovasi, tetapi juga ragam konten menarik. Selain itu, media juga butuh cara untuk menjaga hubungan yang dekat dengan konsumennya agar tak ditinggalkan.
“Anak muda sangat suka dengan interaksi. Jadi media yang tak bisa atau (tidak) mau berinteraksi cenderung akan ditinggalkan,” kata Managing Director Nielsen Indonesia Agus Nurudin dalam diskusi bertema The Future of Media and Communcation, Indonesia Millennial Summit, di stage Visionary Leaders, The Tribrata, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1).
Oleh karena itu, Agus mengingatkan, media harus bisa lebih dinamis dan tidak anti-perubahan.
IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema “Shaping Indonesia’s Future” ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.
IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.
Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.
sumber : idntimes.com