Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyelenggarakan focus group discussion (FGD) tentang kualitas media lokal dan agensi periklanan.
Wakil Ketua I AMSI Nasional, Suwarjono mengatakan, diskusi ini dilakukan karena ada mimpi bersama dari anggota AMSI membuat agensi yang akan menjaring klien-klien, untuk kesejahteraan para anggota.
Suwarjono menjabarkan, pandemi berdampak besar pada bisnis media pada umumnya, termasuk media digital. Tekanan aspek financial akibat perlambatan ekonomi selama masa pandemi, menyebabkan banyak media digital melakukan langkah efisiensi, sebagian bahkan terpaksa tutup.
Selain itu, lanjut Suwarjono, kondisi ekonomi digital yang tidak menguntungkan media, dengan penguasaan iklan digital hampir 80 persen dinikmati oleh platform teknologi global seperti Google dan Facebook dan menyisakan sebagian kecil untuk media online, merupakan pemicu utama.
“Ketidaksiapan media menyikapi kondisi tersebut, mempercepat proses kebangkrutan industri media lokal. Pandemi mempercepat runtuhnya banyak media lokal di Indonesia,” ujarnya.
“Karena itu AMSI perlu melihat tantangan dan peluang media digital dari aspek bisnis dan bersama-sama membangun strategi bisnis yang diperlukan. Dan mulai merumuskan merumuskan sebuah agensi periklanan sebagai platform pemasaran bersama dan jembatan media dan pengiklan,” katanya kembali.
Kepala Perwakilan Internews di Indonesia, Eric Sasono mengatakan, model bisnis media digital bukan hanya traffic. “Ada model-model lain yang bisa dikembangkan. Ada banyak yang bisa digarap,” ujarnya.
Ketua AMSI Jawa Timur, Arief Rahman menyatakan bahwa dua hal yang harus diselesaikan adalah tetap menjaga kualitas media online, namun bisnis juga jalan. Sehingga butuh dirumuskan kiat-kiat atau kesepahaman antaranggota AMSI agar semua bisa berjalan.
“Karena anggota AMSI ada yang besar dan kecil, jangan sampai ada yang sekarat bahkan mati. Sehingga harus diperjuangkan bersama-sama, tentu dengan porsi masing-masing,” katanya.
FGD ini melibatkan stakeholder media dan berapa pihak eksternal dari pihak agency iklan sebagai narasumber. Di antaranya adalah Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Danu Ardhiarso dan Regional Government Relations at PT Bumi Suksesindo/Merdeka Copper Gold Group, Indriani Siswati. Kedua narasumber menyampaikan kebutuhan bentuk-bentuk kerja sama periklanan yang berpotensi terus dikembangkan ke depan dengan media online dan parameternya.
Selain itu juga hadir Associate Director of Implementation Dentsu X, Djoko Subagyo dan CEO Arawinda Agency, Daisy Setiawan menjelaskan tentang ekosistem periklanan dan posisi media online.
Dalam agenda FGD secara hibrid ini juga dihadiri langsung oleh beberapa pengurus AMSI nasional, yaitu Dwi Eko Lokononto, Ismoko Wijaya dan Yatimul Ainun yang merumuskan arah dan strategi pembentukan agency sekaligus kriteria media terpercaya ini.
Diskusi serupa akan dilaksanakan secara berkelanjutan, yaitu di Provinsi Bali dengan peserta anggota AMSI wilayah Bali dan perwakilan dari AMSI wilayah Kalimantan, NTB, Indonesia Timur dan Papua.