Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar menggelar pelatihan jurnalisme data yang diikuti jurnalis berbagai media dan mahasiswa, Sabtu (31/8/2019).
Pelatihan kali ini bekerjasama dengan Journocoders dan Bisnis Indonesia Perwakilan Bali.
Dalam pelatihan kali ini, para jurnalis dibekali sejumlah kiat teknis dalam membuat karya jurnalistik berdasarkan fakta dari data terbuka, mulai dari teknik mencari dan mengambil data, analisis data hingga visualisasi data.
Pelatihan ini menghadirkan seorang data jurnalis dari beritagar.id, Aghnia Adzkia.
Perempuan yang sudah berkecimpung di bidang jurnalisme data selama 3 tahun ini mengenalkan pada peserta sejumlah tools dan alat untuk mengolah data-data digital.
Ringkasnya, peserta diasah untuk mengenal teknik membuat dataset, memahami katalog publikasi BPS, membersihkan data, literasi visual hingga visualisasi data.
Aghnia Adzkia menuturkan, kehadiran data menjadi penting di tengah era post-truth, era keterbukaan informasi publik seperti saat ini.
Kata dia, data merupakan kekuatan argumen berita dan bisa menjadi inti utama cerita.
Pelatihan ini dirasa penting karena wartawan saat ini dituntut tidak hanya bisa menulis tapi juga melakukan analisis data.
Terlebih, data merupakan elemen utama informasi yang penting diketahui masyarakat.
“Juga penting dan menjadi tantangan bagi wartawan sekarang, adalah bagaimana menginterpretasikan data sesuai konteks,” tuturnya.
Terpisah, Ketua AJI Denpasar, Nandang Astika menambahkan, elemen data menjadi penting dan wajib diketahui para jurnalis.
Menurut dia, dalam liputan tertentu tidak cukup hanya dengan memperoleh pernyataan dari narasumber.
“Belum lagi, sebagian narasumber dalam menyebutkan data juga terkadang tidak rinci, hanya sebatas perkiraan biasanya. sehingga jurnalisme data ini menjadi bagian penting,” terangnya.
Sebab itu, AJI Denpasar ingin mengajak para jurnalis, terutama anggota untuk semakin cakap dan profesional dalam menyajikan sebuah karya jurnalistik.
“Sehingga saat disajikan sebagai sebuah berita bisa memberikan informasi yang lebih valid bagi masyarakat,” harapnya.
sumber : tribunnews.com