Rapat Kerja Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Timur melahirkan sejumlah keputusan. Rapat yang digelar di Hotel Harris Surabaya, Sabtu (19/5/2019) ini diikuti 29 pengurus dan seluruh media anggota AMSI Jatim.
Menurut Arief Rahman, Ketua AMSI Jawa Timur, dalam rapat ini masing-masing departemen sudah menyiapkan program-program strategis. Departemen itu meliputi Organisasi dan Keanggotaan, Hukum dan Advokasi, Pendidikan dan Litbang, Hubungan Eksternal, hingga Dana dan Usaha.
“Beberapa program yang nanti akan diperkuat adalah rekruitmen anggota, konsolidasi, sosialisasi dan edukasi, komunikasi dan koordinasi, kampanye regulasi perkuat media siber lokal, hingga upaya menjaga hubungan baik dengan ekosistem digital,” jelas Arief.
Rencananya, kegiatan yang sudah disepakati bersama ini akan dijalankan hingga Maret 2020.
“Kami akan mencoba membuat kajian mengenai tantangan nyata yang dihadapi media digital di tengah persaingan dengan platform teknologi berkonten media. Kajian ini melibatkan peneliti, akademisi, serta ahli hukum,” kata Pemimpin umum Lensaindonesia.com ini.
Hasil kajian ini, lanjut Arief, akan jadi rekomendasi resmi AMSI kepada pemerintah, mengenai kebijakan menyangkut bisnis media digital sebagai sikap resmi AMSI.
Selain itu AMSI Jawa Timur juga berencana segera membangun platform berita bersama yang bisa dimanfaatkan untuk seluruh anggota AMSI Jatim. Platform ini akan menjadi medium kolaborasi antar anggota AMSI Jatim sekaligus sebagai rintisan bisnis berbasis teknologi big data.
Rapat kerja digelar hingga pukul 21.00 WIB. Sebelum pelaksanaan rakerwil digelar pula Seminar Nasional ‘Media Siber : Good Journalism vs Hoax di Era Post-Truth’ yang menghadirkan nara sumber Sapto Anggoro, CEO tirto.id, Suko Widodo, dosen Universitas Airlangga, dan Dwi Eko Lokononto, Pimpinan Redaksi Beritajatim.com. Seminar dipandu Vika Wisnu, penulis dan dosen di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.