Indonesia menjadi negara dengan persentase angka kepercayaan publik terhadap media digital rendah. Reuters Institute dalam laporan Digital News Report 2021 menyebutkan, di negara lain, yaitu Hongkong, Malaysia, Jepang, Australia, Singapura dan Thailand persentasenya justru meningkat.
Hasil riset yang dilakukan Reuters Institute, tingkat kepercayaan publik terhadap media secara rata-rata global meningkat selama masa pandemi dibandingkan periode sebelumnya, dari 44 persen menjadi 50 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan publik Indonesia pada media di angka 39 persen.
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama dengan pimpinan media dan pengurus nasional, dengan dukungan Internews dan USAID MEDIA, melakukan perumusan terkait hal itu. Harapannya dapat meningkatkan kualitas media digital. Kegiatan diselenggarakan pada 8-10 Oktober 2021 di Tangerang Selatan.
Ketua AMSI Nasional, Wenseslaus Manggut mengatakan, sebagai penjaga demokrasi, kepercayaan publik bagi media online sangat diperlukan, karena hal itu juga berdampak pada aspek bisnis keberlanjutan (sustainability) media digital ke depan.
Wenseslaus juga menambahkan, langkah ini sejalan dengan upaya kelompok kerja media sustainability Dewan Pers untuk meningkatkan kualitas media digital. “Dewan Pers akan mengeluarkan regulasi baru agar ekosistem media digital semakin baik. Perumusan pedoman dan indikator ini merupakan jalan menyambut regulasi baru Dewan Pers tersebut,” jelasnya.
Berdasarkan riset berbagai lembaga di tingkat internasional menunjukkan rendahnya kepercayaan publik pada media digital karena rendahnya pengetahuan publik tentang bagaimana cara kerja media, serta buruknya transparansi media. Proses perumusan indikator kepercayaan publik yang dilakukan AMSI juga mengundang organisasi masyarakat sipil dan agensi iklan yang selama ini aktif bersinggungan dengan media digital.
AMSI menghadirkan beberapa tamu kompeten dalam kegiatan perumusan yang diselenggarakan tiga hari, yaitu Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Siti Juliantari Rachman, Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, Kepala Newsroom Kantor Sekretariat Presiden, Widiarsi Agustina, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Aziz dan Managing Director Wavemaker Indonesia, Amir Suherlan. Mereka menyampaikan pandangan dan masukan secara daring.
Perumusan Lanjutan
Untuk melanjutkan perumusan, kegiatan serupa akan dilaksanakan di Makasar, pada 15-17 Oktober 2021. Sekjend AMSI, Wahyu Dhyatmika mengatakan, pada jadwal pertemuan ini akan mengundang pemantik diskusi dari unsur perwakilan pemerintah lokal, pemerintah pusat, organisasi non pemerintah lokal serta akademisi untuk menyampaikan indikator kepercayaan media digital berdasarkan perspektif masing-masing lembaga.
“Kehadiran narasumber eksternal ini sebagai bentuk komitmen untuk mendengarkan masukan dari berbagai pihak. AMSI akan membentuk Tim khusus untuk merumuskan panduan dan indikator kepercayaan media digital ini,” jelasnya.
Chief of Party Internews, Eric Sasono menambahkan, Internews dan USAID melalui Program MEDIA menyampaikan mendukung upaya ini karena keberadaan media diperlukan untuk menjaga demokrasi. “Perumusan trust indicators ini menjadi cara untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus untuk mendukung model bisnis media digital,” ujarnya.